Minggu, 19 Agustus 2012

Hukum Menghisap Shisha (Mesti Baca!)



Jika rokok, ada beberapa majlis mufti negeri telah menfatwakan bahawa menghisap rokok itu adalah haram apabila diqiaskan merosakkan tubuh badan itu berdosa. Namun sejak kemunculan shisha sejak beberapa tahun dahulu, timbul persoalan dalam kalangan masyarakat. Apakah hukum sebenar menghisap shisha. Jom kita dapatkan penjelasan di bawah ini.

Menurut fatwa yang dikeluarkan oleh Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, bekas Mufti Arab Saudi,menghisap shisha dan rokok dan segala jenis-jenisnya termasuk dalam perkara-perkara yang diharamkan kerana kedua-duanya mengandungi kemudaratan yang banyak.
Pakar-pakar perubatan telah menjelaskan kesan-kesan buruk kedua-dua perkara tersebut (hisap shisha dan rokok). Sesungguhnya Allah swt telah mengharamkan ke atas orang Islam melakukan sesuatu yang memudaratkan mereka. Oleh itu adalah wajib bagi mereka yang menghisap shisha atau rokok supaya berhenti dan berwaspada daripada perbuatan tersebut kerana firman Allah swt:

Maksudnya: Mereka bertanya kepadamu (Muhamad), “Apakah yang dihalalkan bagi mereka”? Katakanlah, “Yang dihalalkan bagi kamu adalah yang baik-baik. (al-Maidah: 4)


Dan firmannya lagi:



Maksudnya: Dan dia (Muhamad) yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka. (al-A’raf: 157)


Dan kesemua jenis rokok dan
shisha termasuk dalam perkara buruk yang memudaratkan manusia. Maka kesemua jenis rokok dan shisha adalah haram berdasar dengan dua ayat al-Quran di atas apabila diperhati maksud kedua-duanya.

Selain itu, menurut pendapat pakar perubatan, menghisap shisha adalah 400 kali lebih bahaya dari menghisap rokok. Demikian ditegaskan oleh Pakar runding Bedah Jantung dan Paru-paru, Pusat Perubatan Universiti Kebangsaan Malaysia (PPUKM), Prof. Madya Datuk Dr. Ramzisham Abdul Rahman. Menurut beliau,
masa merokok jauh lebih pendek dari menghisap shisha yang kadangkala boleh menjangkau dua jam atau lebih. Wap panas yang disedut boleh memusnahkan cilia atau bulu-bulu roma dalam dada yang boleh menjadikan kita batuk dengan teruk. Ia juga akan mengakibatkan kerosakan pada paru-paru dan jantung hingga membawa kepada penyakit kronik seperti kanser paru-paru atau kerosakan koronari jantung.

Menurut beliau, ini adalah berasaskan
satu kajian yang dijalankan oleh Pusat Kawalan Tembakau di Britain pada 2010 mendapati menghisap shisha memberi risiko yang jauh lebih bahaya dari menghisap rokok tembakau. Kerana kandungan tembakau herba(bahan tambahan) di dalam shisha memiliki kecenderungan untuk menyimpan kandungan karbon monoksida empat hingga lima kali ganda lebih tinggi berbanding menghisap rokok tembakau.

Sebagai kesimpulan, menghisap shisha adalah haram sepertimana haramnya menghisap rokok dan kesan mudarat menghisap shisha adalah lebih buruk daripada kesan menghisap rokok mengikut bahan perasa atau bahan tambahan yang digunakan.

Wallahua’lam

Bahaya Shisha : 1 Jam Hisap Shisha = 100 Batang Rokok


Menghisap hubbly-bubbly, hookah atau shisha, yaitu tembakau yang beraroma buah-buahan tampaknya telah menjadi tren di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Namun bahaya shisha ternyata tidak semenyenangkan faktanya. WHO memperingatkan bahwa 1 jam menghisap shisha sama bahayanya dengan menghisap 100 batang rokok.
Shisha merupakan tembakau rasa yang ‘dirokok’ melalui pipa panjang dan terhubung ke sebuah tabung berisi air. Rokok jenis baru ini tengah menjadi tren di kalangan anak muda, terbukti dengan jumlah bar khusus yang menyediakannya meningkat tajam sejak tahun 2007.
Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa 1 jam menghisap shisha sama berbahayakah dengan menghisap 100 batang rokok.
Hal ini karena perokok tembakau biasanya akan mengambil 8 hingga 12 embusan saat menghisap 1 batang rokok dan menghirup 0,5 sampai 0,6 liter asap.
Sedangkan dalam satu jam sesi menghisap shisha, perokok bisa melakukan hingga 200 kali hisapan, dengan menghirup 0,15 hingga 1 liter asap tiap hisapan.
“Berkembangnya kekhawatiran pada shisha karena orang tidak sadar akan risikonya yang sama dengan merokok tembakau,” jelas Profesor Robert West, direktur studi tembakau di University College London, seperti dilansir Dailymail.
Prof West menekankan, semakin panjang durasi dan jumlah shisha yang dirokok maka semakin besar pula risiko untuk kesehatan.
Meski tembakau shisha rasanya lebih enak dibandingkan rokok, namun ‘rokok modern’ ini memiliki kandungan racun yang sama dengan rokok, yang diketahui dapat menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit jantung.
Selain itu, shisha juga dapat menyebabkan masalah pernapasan, kanker mulut, serta masalah pada kehamilan.
“Asap dari tembakau mengandung sejumlah karsinogen yang merusak DNA dalam sel. Hanya satu sel yang rusak dapat membelah dan berkembang biak tak terkendali dan cukup cepat berkembang menjadi tumor besar. Inilah yang menyebabkan kanker paru-paru,” papar Prof West.
Banyak penggemar yang mengklaim shisha lebih aman karena asap melewati air sehingga sebagian besar bahan kimianya akan diserap. Namun hingga sekarang tidak ada bukti yang mendukung teori tersebut.
Bahkan selain risiko yang diperoleh karena kandungan tembakaunya, merokok shisha juga memiliki bahaya lain yaitu peningkatan risiko penularan penyakit seperti tuberkulosis (TB) dan hepatitis. Hal ini karena pipa shisha yang dapat dihisap oleh bergantian orang.
sumber: detik.com

Tips Membeli dan Memilih Shisha



Hari gini siapa sih yang ga knal shisha??, apalagi anak muda Jakarta pasti uda banyak yang tau n nyoba, atau bahkan uda addict sama hal yang satu ini (kaya aku hehe). Selain kamu bisa ke tempat-tempat yang jual Shisha seperti Shisha Cafe Kemang or Menteng, Little Baghdad Kemang, Splash Kemang, Kemang Food Fest, dll. Harganya bervariasi untuk satu shisha mulai dari 35rb-45rb Rupiah. Tentunya akan sangat mengasyikan kalo punya sendiri di rumah. Selain penghematan (coz bikin sendiri lebih murah, nanti aku jelasin) tentunya lebih puas rasanya apabila kita sendiri yang meraciknya (untuk tips meracik yang baik, akan aku jelasin di posting selanjutnya). Nah berikut tips pembeliannya :
  1. Pilih bong shisha sesuai kebutuhan : Bong shisha terbagi jadi 3, ada       yang besar, sedang, dan kecil. kalo kamu adalah seorang traveler, pilihlah bong yang kecil karena bong ini praktis dibawa kemana. Harganya 250rb-270rb include carry box. Trus kalo kamu hanya ingin memakainya dirumah kamu sendiri, pilihlah yang berukuran sedang karena bong ini sangat pas jika digunakan sendiri dirumah atau bersama teman-teman. Harganya 400rb-500rb. Nah klo untuk ber bisnis, pilihlah yang ukuran besar karena disamping ukuran besar menarik pelanggan, juga shisha ukuran besar menyediakan tipe-tipe yang beragam seperti 2 atau 3 selang dalam satu shisha sehingga pelanggan yang datang secara rombongan tidak perlu bertukar selang saat menikmati shisha, juga memberikan sensasi yang berbeda. Harganya sekitar 700rb keatas.
  2. Beli bara sesuai kebutuhan : Kalo kamu menginginkan bara yang cepat terbakar, pilihlah yang quick burning charcoal. bara ini gampang dibakar bahkan menggunakan lilin atau korek api gas sekalipun. Cocok kalo kamu sedang travel dan nggak ada kompor. Tapi kekurangannya adalah bara ini cepat habis dan gampang hancur saat diangkat dengan penjepit bara/Tong. Sebaliknya kalo kamu dalam situasi santai  gunakanlah natural charcoal. Bara jenis ini memang memerlukan kompor untuk membakarnya dan membutuhkan waktu, tapi bara ini dapat bertahan lama dan nggak mudah hancur saat diangkat dengan penjepit shisha/Tong sehingga kenyamanan ketika ber shisha ria bisa terjaga. Harga bara sekitar 10 rb rupiah isinya sekitar 20 buah bara.
  3. Beli alumunium foil khusus shisha : Belilah alumunium foil khusus shisha yang dijual di toko-toko penjual shisha. Ingat!!! jangan pernah menggunakan alumunium foil biasa (yang berbentuk roll) karena bisa mengubah rasa dan menyebabkan rasa mual saat kita menghisap shisha sewaktu dipakai  (pengalaman pribadi). Ini mungkin disebabkan karena bahan pembuat alumunium untuk shisha berbeda dengan alumunium foil biasa. Harga alumunium foil untuk shisha sekitar 10 rb rupiah isinya sekitar 100 piece alumunium berbentuk bulat.
  4. Beli flavour sesuai kebutuhan : Ada beberapa jenis flavour yang baik diantaranya Al-Fakher dan Al-Bahrain. Aku sarankan jika kamu menginginkan rasa yang lebih baik, gunakanlah produk Al-Fakher (sama sekali bukan promosi lho ya, aku ga dibayar sama sekali sama Al-Fakher hehehe). Produk Al-Fakher terdiri dari 42 macam rasa (yang tenar Apel, 2Apple, Mint, Strawberry, Cappucino, Anggur, dll) dan dibagi dalam 4 macam kemasan. Kalo kamu nggak terlalu sering menghisap shisha atau untuk pribadi, belilah yang ukuran 50 gram (25rb) atau 250 gram (70rb), tapi  kalo kamu untuk berbisnis beli aja yang 500 gram (120rb) atau 1 Kg (200rb).
  5. Belilah pipet/tips : Pipet/tips berfungsi untuk menjaga ke higienis-an selang saat digunakan. Kalo kamu menghisap shisha beramai-ramai atau untuk berbisnis, selalu gunakan pipet/tips untuk menjaga ke higenis-an dan mencegah penularan penyakit lewat mulut. Selain itu, pipet/tips berfungsi membuat rasa shisha lebih enak, karena asap akan lebih terkumpul yang membuat rasa shisha lebih jelas dan mantap (itu yang aku rasain lho).
Perlengkapan-perlengkapan shisha diatas bisa dibeli di berbagai toko shisha yang ada di daerah kamu. Cuma aku sarankan, kamu membeli perlengkapan tadi di daerah Condet Jakarta Timur (skali lagi bukan promosi, aku cm sharing aja hehehe) karena disamping harganya paling murah (berdasarkan survei ku keliling Jakarta) juga cukup lengkap.
Nah kalau dihitung-hitung untuk pembuatan satu shisha tentunya kita akan lebih untung jika membuat sendiri di rumah, karena untuk flavour shisha ukuran kecil saja (seharga 20rb) bisa digunakan untuk membuat 3 buah shisha. Gimana, kamu tertarik untuk membelinya??
Semoga bermanfaat ya..:)

sejarah shisha


Shisha itu dasarnya kaya sejenis cara menikmati tembakau dengan cara
yang berbeda. Klo bicara katanya shisha aman 100% nggak juga off
course :) karena gimana pun yang namanya tembakau tetep ada nikotinnya
cuma lebih rendah daripada rokok mungkin karena lebih ringan dan sudah
dicampur dengan air sebagai filter bahkan tidak jarang dicampur dengan
wine. Tapi perlu disadari tar dalam shisha jauh lebih tinggi daripada
rokok!

shisha
Rasa shisha yang paling banyak digemari adalah rasa apel sekalipun
rasa lainnya juga cukup terkenal. Bahaya shisha secara medis belum
banyak penelitian, tapi sejauh yang saya tau karena sifatnya yang dari
tembakau dan di uap air kan bisa membuat dampak yang cukup serius
seperti kanker esophagus atau kanker mulut tetep aja possible klo
bertahun2 terus dihisap.

Yah mungkin yang perlu ditekankan disini adalah gimanapun nikotin
adalah kandungan alami tembakau! So jangan kemakan promosi sisha itu
bebas nikotin 100%

Well tapi sekarang ini bisa dibilang sisha sudah mulai masuk ke
indonesia dan ga sedikit kafe atau cozy place yang nyediain shisha

———————————————————————-

kalau yang ini dikutip dari

http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0801/07/105714.htm

Sisha Sama Buruknya dengan Rokok?

CALIFORNIA, MINGGU – Merokok memang sudah menjadi kebiasaan dan gaya
hidup masyarakat, walaupun secara terbuka banyak pihak memperingatkan
bahayanya termasuk dari pemerintah maupun produsen rokok.

Cara untuk menikmati asap rokok pun kini semakin beragam misalnya
dengan menggunakan sisha atau hookah yang berasal dari negara Timur
Tengah. Kata sisha/hookah sendiri berasal bahasa Persia yang memiliki
arti gelas piala. Makna hookah maupun shisha sama-sama mengacu pada
bentuk, cara menghisap, sekaligus kandungan air sebagai penyaringnya.

Banyak anggapan bahwa kandungan air yang digunakan dalam hookah/sisha
berfungsi sebagai filter penyaring racun yang membahayakan. Tak heran
bila kebiasaan menghisap hookah pun menjadi pilihan anak muda masa
kini ketimbang menghisap rokok yang dikenal mengandung racun berbahaya.

Namun pada kenyataannya, baik rokok atau pun sisha ternyata memiliki
efek negatif yang tak jauh berbeda. Sebuah riset terbaru menyebutkan,
hookah dan rokok tembakau sama-sama mengandung kadar tinggi karbon
monoksida yang merugikan kesehatan.

Riset yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical
Association ini memang hanya meneliti satu jenis gas beracun saja.
Sehingga mustahil untuk membandingkan secara langsung dampak
penggunaaan sisha dengan asap rokok.

“Walau begitu, riset ini setidaknya memberi peringatan kepada pecinta
sisha untuk berpikir dua kali menghisap pipa. Menikmati sisha
bukanlah suatu aktivitas yang bebas risiko seperti yang mereka kira.
Penggunaannya sungguh tidak aman untuk kesehatan” , ungkap penulis
riset S. Katharine Hammond, kepala divisi ilmu kesehatan lingkungan di
University of California, Berkeley.

Sisha, yang hampir serupa dengan bong yang digunakan mengisap
marijuana, memang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Di
banyak kota, kini banyak berdiri bar-bar menyediakan sisha sehingga
memicu ketertarikan pengunjung untuk mencoba menghisap pipa berbentuk
unik tersebut.

Pengguna biasanya menghisap asap tembakau dari sisha setelah asap
tersebut melewati gelembung air, proses yang dianggap sebagai
filterisasi racun tembakau.

Untuk membuktikan kandungan racun pada sisha, Hammond melibatkan 27
mahasiswa yang biasa menghisap sisha selama satu jam dalam tiga malam
yang berbeda pada April 2006. Lima mahasiwa lain yang tidak memakai
hookah juga dilibatkan dalam riset. Tetapi mereka harus tinggal
bersama di ruangan saat para mahasiswa mengisap sisha.

Partisipan sebelumnya harus terbebas dari sisha selama 84 jam sebelum
riset dilakukan. Kemudian, partisipan penghisap pipa yang didalamnya
mengandung air serta 10 gram tembakau Al Fakher mu’assal tobacco yang
dipanaskan menggunakan arang.

Peneliti lalu memantau kandungan karbon monoksida pada dua kelompok
partisipan sebelum dan sesudahnya dengan menggunakan sebuah mesin yang
didesain untuk mendeteksi perokok.

Rata-rata kandungan karbon monoksida pada partisipan mencapai 42 ppm,
lebih tinggi ketimbang yang ditemukan pada perokok sigaret (17 ppm).
Riset juga menemukan kadar karbon monoksida meningkat di ruangan
tempat partisipan menghisap hookah dan bahkan bisa mencapai tingkat
yang merugikan kesehatan lingkungan.

Hammond mengatakan pihaknya tidak dapat membandingkan secara langsung
penggunaan sisha/hookah dengan merokok sigaret, yang jelas-jelas
mengandung banyak racun. Selain itu, masih sulit mengetahui secara
pasti bentuk penggunaan hookah seperti apa yang dapat meningkatkan
risiko penyakit paru-paru atau jantung

“Hookah/sisha mungkin saja tidak akan membuat Anda mengidap kanker
paru-paru, tetapi akan mempengaruhi kesehatan Anda dengan cara lain,”
ujarnya.

Sementara itu Thomas Eissenberg, profesor psikologi dari Virginia
Commonwealth University yang juga meneliti penggunaan sisha,
mengatakan bahwa risetnya menunjukkan bahwa menghisap sisha selama 45
menit menghasilkan jumlah tar 36 kali lebih banyak ketimbang merokok
selama lima menit.

“Tar mengandung senyawa yang merupakan unsur utama asap yang dapat
menyebabkan kanker. Meski begitu belum jelas apakah jenis tar dalam
sisha berbeda dengan tar pada rokok sigaret,” tandasnya. (HealthDay
News/AC)

———————————————————————–

dikutip dari http://www.bloggaul.com/kamane/readblog/90557/shisha

Temen gw ada yang tanya apakah shisha berbahaya ato kagak,jadinya gw tergugah utk mengetahuinya..so gw cari aja di internet..dan ini jawabannya :

Shisha Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok
KONGKOW bareng teman sambil
rame-rame menikmati shisha
(rokok ala Arab)… so pasti gaul abis.
Tapi siapa nyana, ternyata menghisap
1 shisha setara dengan 15
hingga 52 batang rokok.
Itu baru kandungan karbon
monoksidanya. Sedangkan kandungan
tar 1 shisha setara dengan
27 hingga 102 batang rokok!
Begitulah hasil penelitian laboratorium
nasional Prancis, Laboratoire
National d’Essais
(LNE), yang disampaikan
oleh Agen
Antitembakau
Prancis (OFT).
Laporan tersebut
menye- butkan shisha merupakan
sum- ber utama polusi
udara di area tertutup dan sekitarnya.
Tak heran, karena ternyata
shisha lebih berbahaya ketimbang rokok.
“Satu shisha setara dengan sekitar 70 hisapan
rokok,” sebut Presiden OFT Bertrand
Dautzenberg seperti dilansir AFP, Rabu
(31/10).
Ada 3 tipe rokok Arab dari Timur Tengah
itu yang dites. Tipe 1 shisha dengan karbon
ringan berjumlah sedikit. Tipe 2 shisha dengan
karbon ringan berjumlah banyak.
Tipe 3, shisha dengan karbon alami bervo-
Shisha Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok
lume sedikit.
Lalu ada 3 parameter yang
digunakan sebagai
ukuran
perbandingan
dengan rokok,
yakni
jumlah tar, karbon
monoksida,
dan nikotin.
Untuk 70 liter asap
yang yang diproduksi
shisha, tar yang
terkandung pada tipe 1 adalah
319 miligram, atau 32 kali melewati
batas yang ditetapkan Eropa untuk sebatang
rokok.
Sementara shisha 2 mengandung tar
266 miligram, atau 27 kali melebihi batas
rokok. Sedangkan shisha tipe 3 mengandung
tar 1.023 miligram, atau 102 kali
melebihi batas rokok.
Karbon monoksida yang terkandung
pada shisha tipe 1 yakni 17 kali melebihi
batas rokok, tipe 2 sebanyak 15 kali, dan
tipe 3 sebanyak 52 kali.
Kadar nikotin yang terkandung pada
shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang
rokok, sedangkan tipe 3 setara dengan 6
batang rokok. Meski shisha memang dinikmati
beramai-ramai, tapi sepertinya harus
pikir-pikir lagi untuk menghisapnya. (Dtc)